Sebelum membahas tentang cara kerja mixer kue, ada baiknya kamu pahami dulu apa itu mixer dan fungsinya. Mixer sendiri adalah salah satu alat elektronik dapur yang biasanya dipakai untuk mengaduk adonan. Fungsi utamanya adalah mengharuskan campuran adonan kue.
Mixer bekerja dengan mesin khusus yang otomatis, sehingga kamu tidak perlu menggunakan tenaga untuk mengoperasikannya. Dengan menggunakan mixer, kamu bisa mengurangi resiko adonan yang terkontaminasi dengan tangan. Proses harusnya adonan juga jadi lebih cepat selesai.
Mixer memiliki cara kerjanya sendiri sehingga bisa menghasilkan pencampuran adonan yang halus. Tentunya dalam hal ini mixer menggunakan daya listrik untuk bekerja. Sebelum menggunakan mixer, mari kenali cara kerjanya terlebih dulu agar bisa optimal dalam menggunakannya.
Cara Kerja Mixer Secara Umum
Pada dasarnya mixer memang khusus digunakan untuk mencampur dan menghaluskan adonan kue. Namun kinerjanya yang bagus dalam mengharuskan bahan ini akhirnya mixer digunakan juga bisa difungsikan untuk menghaluskan bahan lain selain adonan kue.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, dalam kinerjanya mixer punya sistem atau cara kerja sendiri yang berbeda dengan alat elektronik lain. Berikut ini beberapa ulasan terkait cara kerjanya:
1. Penyambungan ke Aliran Listrik
Seperti yang kita tahu, mixer memang merupakan alat elektronik yang bekerja mengandalkan aliran listrik dan bukan baterai. Untuk itu setiap kaki ingin menggunakan mixer, alat ini harus disambungkan dulu dengan aliran listrik. Kamu hanya perlu menyolokkannya pada stop kontak.
2. Peletakan Bahan
Jenis mixer memang ada beraneka ragam, ada mixer yang sudah dilengkapi langsung dengan mangkuknya, dan ada juga mixer yang hanya tersedia sebagai pengaduk tanpa mangkuk.
Khusus untuk cara kerja mixer yang satu ini adalah mixer yang tersedia lengkap dengan mangkuknya. Kamu hanya perlu menyiapkan bahan adonan dan secara langsung diletakkan di dalam mangkuk mixer sebelum akhirnya dihaluskan menggunakan pengaduk mixer.
3. Penyesuaian Mangkuk Mixer
Khusus untuk jenis mixer planetary atau selain hand mixer, tuas kunci mixer bisa ditarik lantas kepala mixer bisa diangkat agar mangkuk lebih sesuai digunakan. Kamu bisa meletakkan mangkuk di bagian bawah kepala mixer.
Sedangkan bagi pengguna hand mixer bagian bawah mangkuk bisa diberi kain sebagai penahan agar mangkuk tidak goyah. Meski begitu kamu tetap bisa memegang salah satu sisi mangkuk mixer agar kinerjanya lebih nyaman.
4. Pemasangan Pengaduk
Selanjutnya ada proses pemasangan pengaduk. Setiap mixer pasti memiliki komponen pengaduk. Dan biasanya komponen ini bisa dilepas atau terpisah dari mesin mixer itu sendiri.
Pengaduk ini dibuat terpisah agar memudahkan pengguna untuk membersihkan sisa adonan yang menempel usai diaduk. Perlu diketahui bahwa komponen pengaduk ini memiliki beberapa opsi pengaduk, seperti flat beater, whisk, dan spiral.
Setiap opsi pengaduk ini memiliki kelebihan masing-masing dan biasanya penggunaan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Gunakan yang memang sesuai dengan kebutuhanmu. Pasang alat pengaduk pada bagian kepala mixer dan pastikan terpasang dengan kuat dan benar.
Setelah alat pengaduk terpasang pada kelapa mixer, turunkan mixer dan bisa mulai memakai mixer. Kamu harus tahu bahwa pemilihan opsi alat pengaduk ini sangat penting. Bahkan jika salah memilih opsi pengaduk, hal tersebut bisa merusak mixer.
5. Pengaturan Kecepatan
Sebagaimana komponen pengaduk, pada tiap mixer juga pasti dilengkapi dengan komponen pengaturan kecepatan. Biasanya komponen ini ada di bagian kepala mixer. Umumnya opsi kecepatannya ada 3, namun ada juga yang lebih banyak tingkatan kecepatannya.
Yang jelas semakin besar angka kecepatannya maka kerja mixer juga akan semakin cepat. Sangat disarankan untuk pemakaian di awal sebaiknya gunakan kecepatan rendah. Setelah adonan setengah hancur, barulah bisa menambah kecepatan mixer.
Cara kerja mesin mixer dalam pengaturan kecepatan ini bisa dilakukan dengan bertahap atau langsung. Artinya untuk mengubah kecepatan ada yang mematikan mixer dulu atau bisa juga langsung dilakukan peralihan kecepatan tanpa mematikan mixer terlebih dulu.
Agar menghindari kerusakan, sebaiknya lakukan peralihan kecepatan dengan mematikan mixer lebih dulu. Teknik mengatur kecepatan ini juga punya peran yang penting demi efisiensi hasil adonan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk.
BACA JUGA: 6 Tips Membuat Bakpao Putih Lembut dan Mengembang
Cara Mudah Memilih Mixer
Sebagaimana yang diulas di atas, mixer memang punya banyak sekali jenisnya namun fungsi dan cara kerja mixer hampir sama semua. Selain memahami sistem kerja mixer, sebelum membelinya kaku juga harus tahu bagaimana cara yang tepat dalam memilih mixer yang tepat.
Pasalnya setiap jenis mixer punya kelebihan atau keunggulan masing-masing sehingga penggunaannya bisa lebih spesifik. Untuk kamu yang masih awam, berikut ini beberapa kiat mudah memilih mixer yang tepat:
Pilih Ukuran Mixer yang Tepat
Jika kamu adalah seorang pengusaha kue, mixer yang dipilih sebaiknya yang berukuran besar karena bisa muat untuk adonan yang jumlahnya banyak. Namun jika mixer nantinya jarang digunakan karena hanya untuk modem tertentu, maka kamu bisa pilih yang ukuran kecil.
Pemilihan ukiran mixer ini sebaiknya juga disesuaikan dengan ruang dapur atau lemari penyimpanan. Mixer kecil tentu saja akan lebih bisa menghemat ruangan.
Pertimbangkan Kapasitas
Sebenarnya poin ini juga hampir sama dengan pemilihan ukuran mixer. Kapasitas dipilih berdasarkan kebutuhan banyaknya adonan yang akan dibuat. Semakin banyak adonan yang dibuat, maka mixer yang dipilih juga harus punya kapasitas besar.
Kapasitas ini berlaku untuk mangkuk mixer sekaligus pengaduk yang punya tenaga berbeda-beda. Untuk mangkuk mixer tentunya khusus untuk mixer yang memang tersedia satu paket dengan mangkuk.
Adapun untuk mixer yang hanya menyediakan pengaduk saja, pilih mixer yang punya kapasitas kekuatan pengaduk dan mesin yang mumpuni sehingga cara kerja mixer bisa optimal mengaduk adonan yang banyak.
Sedangkan jika memang hanya digunakan untuk adonan dalam jumlah kecil, akan lebih mudah memilih karena ada banyak sekali opsi mixer kecil yang punya kapasitas cukup.
Pilih Tipe yang Tepat
Secara garis besar ada dua tipe mixer, yaitu hand mixer dan stand mixer. Hand mixer adakah mixer yang penggunaannya harus dipegang dan diputar sendiri mengikuti kerja mesin. Sedangkan stand mixer merupakan mixer yang bisa berdiri sendiri untuk pengadukan adonan.
Stand mixer memang jauh lebih praktis namun biasanya lebih tepat digunakan untuk adonan dalam jumlah banyak. Lantas untuk hand mixer lebih cenderung dipakai untuk penggunaan skala kecil. Untuk itu perlu disesuaikan dulu tipe mixer dengan pemakaiannya yang tepat.
Sama halnya dengan alat elektronik dapur lainnya, mixer juga punya banyak sekali jenisnya. Sebelum memilih mixer, pahami dulu kebutuhanmu dan tentunya mempertimbangkan budget juga. Kamu bisa jadikan acuan kiat memilih mixer di atas sebelum membeli mixer sesuai kebutuhanmu.
Cara kerja mixer sendiri secara umum sama, namun klasifikasi mesinnya mungkin memiliki perbedaan karena skala penggunaannya yang juga berbeda. Sebagaimana ulasan kinerja mixer di atas, mixer bekerja secara otomatis dan praktis sehingga sangat tepat dijadikan perlengkapan alat dapurmu.