Untuk membuat roti bakar atau masakan sederhana lainnya, pasti kamu terbiasa menggunakan butter (mentega). Namun, ketika kamu ingin membuat kue atau masakan lainnya, kamu harus tau kapan saat yang tepat menggunakan salted butter dan unsalted butter.
Dikarenakan kedua jenis mentega ini berbeda, maka untuk penggunaannya kamu harus hati-hati. Untuk membuat kue atau pastry biasanya lebih cocok menggunakan unsalted butter. Sedangkan untuk memasak sup atau tumis lebih cocok menggunakan salted butter. Untuk lebih jelas, simak pembahasannya berikut!
Perbedaan Salted Butter dan Unsalted Butter
Bagi kamu yang berkecimpung di dunia baking mungkin tidak asing dengan salted butter atau unsalted butter. Namun, bagi pemula, pasti sedikit bingung mengenai perbedaan di antara keduanya. Apa saja perbedaannya? Mari kita bahas satu per satu!
Dari Kandungan Nutrisi
Pada umumnya, mentega (butter) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mentega asin (salted butter) dan mentega tawar (unsalted butter). Masing-masing memiliki perbedaan, diantaranya yaitu:
- •
Kandungan sodium pada salted butter sebesar 90 mg per satu sendok makan penyajian. Sesuai dengan namanya, salted butter pastinya memiliki rasa cenderung asin karena ada kandungan garamnya. Sedangkan unsalted butter memiliki rasa cenderung tawar karena tidak ada tambahan garam.
- •
Kandungan nutrisi antara salted butter dan unsalted butter tidak ada perbedaan karena sama-sama mengandung 100 kalori, 7 gram lemak jenuh, dan 5 gram lemak tak jenuh dalam satu takaran sendok makan (14 gram). Yang membedakan hanya pada kandungan sodiumnya.
Namun, jika dirinci, kandungan nutrisi dalam salted butter maupun unsalted butter adalah sebagai berikut:
- •
Mengandung vitamin A yang bagus bagi kesehatan mata, daya tahan tubuh, dan kulit.
- •
Mengandung vitamin E yang bagus bagi kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
- •
Butter juga mengandung kalsium dan fosfor yang bagus untuk tulang dan gigi.
Salted butter maupun unsalted butter masuk dalam kelompok mentega. Lalu, taukah kamu bahwa mentega (butter) dan margarin memiliki perbedaan? Mana yang lebih sehat?
Jika butter dibandingkan dengan margarin, maka pilihan yang lebih sehat yaitu butter karena tidak banyak mengandung lemak jenuh. Di dalam butter juga terdapat asam lemak butirat yang bermanfaat sebagai anti radang usus besar dan menghambat tumbuhnya kanker di saluran pencernaan.
Meskipun butter lebih baik daripada margarin, penggunaannya juga tidak boleh berlebihan agar tidak mengganggu kesehatan. Penggunaan butter dalam batas wajar yaitu 1 sendok makan per hari, karena dalam pola makan sehari pastinya akan memperoleh sumber lemak jenuh dari makanan lainnya.
Untuk itu, jangan melebihi batas karena konsumsi lemak berlebih akan meningkatkan resiko terkena kolesterol, obesitas dan penurunan sistem pencernaan tubuh.
Dari Segi Rasa
Ada perbedaan rasa yang mencolok antara salted butter dan unsalted butter. Karena mengandung garam, salted butter memiliki rasa yang cenderung asin. Garam yang dikandungnya ini memiliki fungsi sebagai pengawet alami sehingga memiliki masa penyimpanan lebih lama, sekitar 3-4 bulan.
Unsalted butter tidak memiliki kandungan garam, sehingga rasanya tawar. Namun, banyak yang mengatakan bahwa unsalted butter ini memberikan rasa yang lebih lembut dan manis. Unsalted butter memberikan rasa dasar susu saja. Jenis butter ini lebih cocok ditambahkan pada adonan kue.
Rasanya yang tawar dan creamy dapat menonjolkan rasa makanan yang alami jika menggunakan jenis butter ini. Untuk penggunaannya dalam memasak makanan yang sifatnya asin, kurangi jumlah garam yang digunakan karena salted butter sudah memiliki cita rasa asin .
BACA JUGA: Cara Mengasah Pisau Agar Tajam dan Awet, Wajib Paham
Dari Segi Warna
Dari segi warna, ada perbedaan antara salted butter dengan unsalted butter. Pada mentega asin (salted butter) memiliki warna cenderung kuning. Sedangkan pada mentega tawar (unsalted butter) memiliki warna putih sehingga cocok jika dalam penggunaannya ditambahkan pewarna makanan.
Dari Penggunaannya
Dari segi penggunaan, ada perbedaan antara salted butter dengan unsalted butter, yaitu:
- •
Penggunaan salted butter lebih cocok sebagai olesan roti panggang, sup, tumis sayur, membuat kue asin, dan topping waffle. Terkadang, orang lebih suka menggunakan unsalted butter karena dapat mengontrol sendiri jumlah garam pada masakan. terutama untuk jenis masakan yang asin.
- •
Penggunaan unsalted butter lebih cocok untuk campuran adonan roti, kue kering, butter cream, atau pastry. Karena rasanya yang tawar, unsalted butter sangat cocok dicampur dengan aneka bahan kue tanpa mengubah rasa kue itu sendiri.
Penggunaan mentega, baik salted butter maupun unsalted butter dalam pembuatan kue memiliki fungsi yang beragam. Butter dapat dijadikan sebagai penambah rasa pada kue. Bahkan jenis mentega tawar akan memberikan rasa yang khas pada kue.
Selain itu, salted butter maupun unsalted butter dapat menjadikan kue lebih lembut dan empuk karena kandungan lemak yang dimilikinya. Kue dengan penambahan butter akan memiliki tekstur halus dibanding dengan kue tanpa butter seperti kue gandum yang memiliki tekstur lebih keras.
Butter juga dapat mengembangkan adonan kue, meskipun bukan sebagai bahan utama pengembang kue. Misalnya pada adonan pastry yang berlayer mampu mengembang karena menggunakan butter.
Lalu, bagaimana peran salted butter dan unsalted butter dalam suatu masakan?
- •
Keduanya bisa saling menggantikan. Misalnya dalam resep menggunakan unsalted butter, bisa diganti dengan salted butter. Namun yang harus diperhatikan adalah jangan lagi menambahkan garam agar tidak menimbulkan rasa asin yang berlebihan.
- •
Jika dalam resep menggunakan salted butter, bisa saja diganti dengan unsalted butter, namun harus ditambahkan garam sesuai dengan rasa yang diinginkan.
- •
Unsalted butter lebih aman dalam mengontrol rasa, sehingga banyak orang lebih memilih menggunakannya. Terlebih, setiap merk salted butter memiliki rasa asin yang berbeda-beda. Hal tersebut mungkin akan membingungkan, apalagi bagi orang yang belum terbiasa memasak.
- •
Salted butter dapat mempengaruhi tekstur pada kue karena mempunyai kadar air yang cukup tinggi dibanding unsalted butter.
- •
Unsalted butter dapat digunakan untuk MPASI karena tidak mengandung garam. Bayi tidak boleh mengkonsumsi garam melebihi 1 gram per hari. Penggunaan unsalted butter juga berguna untuk memenuhi kebutuhan lemak yang penting bagi bayi.
Bagaimana penggunaan unsalted butter pada makanan bayi?
- •Pemberian unsalted butter pada makanan bayi dapat menambah aroma makanan dan lebih lezat.
- •Menjadi sumber kalori sehingga bayi akan kenyang dan tubuh mendapat asupan vitamin dan mineral. Namun, disarankan untuk membatasi pemberian unsalted butter pada bayi. Cukup tambahkan 1 sendok teh untuk setiap 120 ml makanan bayi.
Untuk lebih amannya, konsultasikan dengan dokter anak tentang seberapa besar porsi pemberian lemak tambahan untuk bayi. Terutama jika bayi memiliki masalah kesehatan tertentu.
Setelah mengetahui perbedaan antara salted butter dan unsalted butter beserta kegunaannya, kamu jangan sampai keliru lagi, ya. Penting juga untuk mengetahui penggunaan butter dalam berbagai masakan agar tidak merusak cita rasa masakan yang kamu buat.
Yang tak kalah penting, jangan berlebihan dalam mengkonsumsi segala jenis butter karena dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Konsumsi secukupnya dan imbangi dengan makan makanan yang sehat.