Bagi penikmat daging, steak bisa menjadi makanan favorit untuk disantap. Makanan khas Spanyol ini sangat terkenal dan tersebar di seluruh penjuru dunia. Namun, jika kamu ingin membuatnya sendiri di rumah, kamu harus paham tingkat kematangan steak agar hasilnya sempurna.
Secara umum, daging yang digunakan untuk membuat steak adalah daging merah, seperti daging sapi atau domba. Ada tingkat kematangan yang harus pahami untuk menentukan kualitas steak yang kamu buat.
Setiap tingkat kematangan punya ciri khas tersendiri, mulai dari teknik memasak, waktu, suhu, tekstur, warna, dan kandungan air dalam daging steak yang dimasak. Apa saja? Mana yang lebih sehat? Simak pembahasan berikut!
Jenis Tingkat Kematangan Steak
Sebagai penikmat daging pasti akan sangat memperhatikan kematangan steak. Setiap orang pasti mempunyai selera masing-masing dalam menentukan level kematangan dari steak yang akan dimakan. Jika masih bingung, simak penjelasan 6 level kematangan steak yang perlu kamu ketahui.
1. Blue Rare
Tingkat kematangan steak ini hampir mendekati mentah pada bagian dalam daging. Yang dipanggang hanya daging bagian luarnya saja. Suhu internal daging pada level kematangan ini berkisar hingga 45 derajat Celcius.
Istilah blue rare digunakan karena level kematangan ini menghasilkan steak daging yang berwarna ungu kebiruan. Waktu memasak pun singkat berkisar antara dua menit saja. Bagian daging yang ideal untuk dimasak pada level blue rare yaitu tenderloin atau sirloin.
Di Indonesia, jarang ditemui level kematangan blue rare. Namun, di sebagian besar benua Eropa dan Amerika, steak pada tingkat kematangan ini menjadi favorit. Alasannya, tekstur daging masih sedikit keras namun sangat juicy karena kadar air dalam daging belum sepenuhnya hilang.
Cara memasak steak pada tingkat kematangan ini yaitu seluruh bagian luar daging harus dipanggang rata untuk menghilangkan warna merah pada daging. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir resiko keracunan bakteri yang ada di permukaan daging.
Prosedur memasak steak pada level blue rare cukup rumit dan tidak boleh sembarangan. Untuk sekelas restoran pun mudah sekali gagal dan daging yang dimasak terlalu matang untuk level ini. Faktor kesehatan juga perlu diperhatikan jika ingin memasak atau membeli steak pada level blue rare.
2. Rare
Steak pada level kematangan ini sedikit lebih empuk namun kurang juicy jika dibanding dengan blue rare. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak pada level rare sekitar 8 menit. Suhu internal daging pada level kematangan ini berkisar antara 49 hingga 55 derajat Celcius.
Level rare menghasilkan steak dengan warna daging sedikit kemerahan di bagian dalam, sisinya berwarna kecoklatan dan sedikit gosong di bagian luar. Untuk memanggang steak level rare, gunakan waktu 5 menit memanggang satu sisi dan 3 menit untuk membalik sisi lainnya.
Jenis daging yang cocok dimasak pada level rare yaitu daging yang rendah lemak, sebab pada level kematangan ini, kandungan lemak dalam daging tidak meleleh dengan baik.
Tidak jauh berbeda dengan steak level blue rare, pada level rare juga kurang menjadi pilihan dengan alasan yang sama. Untuk itu, perlu pertimbangan matang sebelum memasak atau membeli steak level rare.
3. Medium Rare
Tingkat kematangan steak pada medium rare biasa disebut setengah matang. Medium rare menjadi tingkat kematangan yang paling favorit di luar negeri. Tekstur daging yang dihasilkan yaitu matang di bagian luar dan mentah di bagian dalam dengan warna dominan merah muda.
Pada level ini daging memiliki tekstur lebih empuk dibanding level rare, namun tingkat juicy pada daging akan berkurang. Kadar air dalam daging yang dimasak pada medium rare masih bisa dirasakan.
Suhu internal yang digunakan untuk memasak steak pada kematangan ini yaitu berkisar antara 55-57 derajat Celcius. Persentase kematangan daging sekitar 50%. Untuk memanggang steak level medium rare, gunakan waktu 5 menit memanggang satu sisi dan 4 menit untuk membalik sisi lainnya.
BACA JUGA: Cara Memasak Beras Shirataki dengan Mudah, yang Mana Favoritmu?
4. Medium
Pada tingkat kematangan medium, persentase kematangan daging yaitu 60% dan belum matang sempurna. Di Indonesia, level medium merupakan kematangan yang pas dan sesuai di lidah orang-orang pada umumnya.
Steak yang dimasak pada tingkat medium menghasilkan daging berwarna kecoklatan di bagian luar dan bertekstur sedikit kenyal di bagian dalam, namun kurang juicy dan sedikit keras jika disentuh. Daging ini biasa dimasak pada suhu internal antara 60-65 derajat Celcius.
Untuk memasak steak level medium, waktu yang dibutuhkan yaitu 6 menit untuk memanggang satu sisi, dan 4 menit untuk membalik sisi lainnya.
5. Medium Well
Tingkat kematangan steak pada level ini menghasilkan daging yang sudah sedikit matang pada bagian tengahnya. Berbeda dengan steak medium yang bagian dalam daging masih berwarna merah muda.
Suhu internal yang digunakan untuk memasak steak pada kematangan ini yaitu berkisar antara 65-74 derajat Celcius. Untuk memanggang steak level medium well, dibutuhkan waktu 7 menit memanggang satu sisi dan 5 menit untuk membalik sisi lainnya.
Kematangan medium well masih menyisakan warna merah muda pada bagian dalam daging namun sudah agak pudar. Dagingnya tidak mengandung banyak air, namun teksturnya empuk.
Jika ingin merasakan daging yang cukup matang namun masih juicy, level medium well adalah pilihan yang tepat.
6. Well Done
Kematangan steak pada tingkat ini sangat cocok untuk kamu yang tidak menyukai daging mentah. Umumnya, orang Indonesia menyukai kematangan steak pada level ini. Istilah lain dari tingkat ini yaitu kematangan sempurna karena menghasilkan daging yang benar-benar matang hingga ke dalam.
Tekstur steak well done tidak juicy karena kandungan lemaknya sudah terpanggang. Pada bagian dalam daging berwarna coklat karena telah matang sempurna. Untuk memasak steak level ini, dibutuhkan waktu 10-12 menit memanggang per sisinya.
Suhu internal yang digunakan untuk memasak steak berkisar antara 70-90 derajat Celcius. Jenis daging yang bisa dimasak antara lain sirloin, wagyu, tenderloin, atau rib eye karena rasa dan teksturnya enak dijadikan steak.
Memasak steak pada tingkat well done harus benar-benar matang sampai ke dalam tanpa meninggalkan warna merah sedikitpun. Namun, bagian luar daging tidak boleh terlalu kering.
Untuk saat ini, beberapa resto tidak merekomendasikan tingkat kematangan well done karena menghasilkan daging yang keras. Namun, jika menggunakan kualitas daging yang bagus tidak menjadi masalah selama proses memasaknya benar
Selain itu, suhu pemanggang yang terlalu panas akan mengakibatkan daging bagian luar menjadi gosong, sementara bagian dalam belum matang merata.
Setelah mengetahui tingkat kematangan steak, kamu akan mencoba tingkat kematangan yang mana? Untuk level kematangan yang cocok bagi kebanyakan orang Indonesia yaitu well done. Tapi, balik lagi ke selera.
Untuk menjawab tingkat kematangan mana yang sehat, semua itu bukan tergantung pada tingkat kematangan saja. Namun, jumlah daging merah yang kamu konsumsi juga menjadi faktornya. Untuk itu, batasi konsumsi daging merah demi kesehatan tubuhmu.**